LAPORAN
ILMU KIMIA PANGAN
(Uji Kualitatif
Karbohidrat)
AKADEMI GIZI KARYA HUSADA KEDIRI
TAHUN 2012 / 2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan karunia, taufik dan hidayah-Nya kepada kami. Atas
selesainya laporan ini tanpa suatu halangan apapun. Tak lupa kami menyampaikan
terima kasih kepada Bapak / Ibu dosen yang telah membimbing kami hingga
terselesaikan laporan ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih
jauh dari sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak pembaca.
Harapan kami semoga laporan yang kami
susun ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, semoga Allah SWT senantiasa
memberi petunjuk terhadap segala upaya yang kami lakukan dalam menyelesaikan
laporan ini.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Hari / Tanggal
praktikum : 29 Mei 2013
1.2
Tujuan praktikum
a) Untuk mengetahui
kandungan karbohidrat pada jenis bahan pangan secara kualitatif.
b) Mengetahui perubahan warna pada bahan
makanan yang mengandung karbohidrat setelah dilakukan uji kualitatif karbohidrat.
c) Untuk mengetahui
gugus pereduksi dalam kandungan karbohidrat pada jenis bahan pangan.
d) Untuk mengetahui
gugus keton pada jenis bahan pangan.
1.3 Latar Belakang
Dalam kehidupan
sehari-hari manusia melakukan aktivitas, baik yang telah merupakan kebiasaan
atau yang hanya kadang - kadang saja manusia lakukan. Untuk melakukan aktivitas
itu manusia memerlukan energi, energi yang diperlukan ini dapat diperoleh dari
bahan makanan yang kita makan. Pada umumnya bahan makanan itu mengandung
delapan kelompok utama senyawa kimia yaitu kerbohidrat, protein, lemak,
vitamin, mineral, air, senyawa racun alami dan zat aditif.
Kedudukan
karbohidrat sangatlah penting pada manusia dan hewan tingkat tinggi lainnya,
yaitu sebagai sumber kalori (1 Kcal = 4 gr). Selain sebagai sumber energi,
karbohidrat juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh dan
berperan penting dalam proses metabolisme dalam tubuh, serta membentuk struktur
sel dengan mengikat protein dan lemak.
Kita dapat
mengenal berbagai jenis karbohidrat dalam kehidupan sehari hari, Bentuk molekul
karbohidrat yang paling sederhana yaitu monosakarida, misalnya glukosa,
galaktosa, dan fruktosa. Monosakarida yg dapat kita jumpai di alam salah
satunya adalah tepung ketan hitam. Maka dari itu betapa pentingnya karbohidrat
dalam kehidupan manusia. Dalam analisis ini, sampel yang digunakan dilarutkan
menggunakan aquades yang mendidih dengan tujuan sebagai katalis.
1.5 Tinjauan
Pustaka
v
Tepung Ketan Hitam
Beras ketan hitam
mempunyai warna ungu kehitaman bila sudah dimasak beras kehitaman warnanya
benar-benar hitam pekat. Rasa enak dan aromanya menimbulkan selera makanan.
Menurut Soejeti
Tarwotjo (2008:12) kata “beras” adalah bagian bulir padi (gabah) yang
telah dipisah dari sekam. Sekam (Jawa merang) secara anatomi
disebut 'palea' (bagian yang ditutupi) dan 'lemma' (bagian yang
menutupi). Pada salah satu tahap pemrosesan hasil panen padi, gabah ditumbuk
dengan lesung atau digiling sehingga bagian luarnya (kulit gabah)
terlepas dari isinya. Bagian isi inilah, yang berwarna putih, kemerahan, ungu,
atau bahkan hitam, yang disebut beras. Beras dari padi ketan disebut ketan. Dari
sisi khasiat dan gizi ternyata pigmen beras yang berwarna hitam
mempunyai khasiat paling baik dibanding beras berwarna lainnya. Beras hitam
sangat berbeda dibandingkan dengan beras ketan hitam, baik rasa aroma maupun
penampilannya sangat spesifik dan unik.
Menurut penelitian para ahli beras ketan
hitam mempunyai khasiat :
1) Mencegah penyakit kanker atau tumor
2) Meningkatkan daya tahan tuduh terhadap
penyakit
3) Memperbaiki kerusakan sel hati
4) Mencegah ganggun fungsi ginjal
5) Memperlambat penuaan
6) Sebagai antioksidan
7) Membersihkan kolesterol dalam darah
8) Mencegah anemia
9) Sumber
kekuatan terutama pembentukan tubuh kerja otot menghilangkan dari lelah
10) Mengatur berat badan tubuh
11) Meningkatkan ketahan tubuh terhadap
penyakit.
Kandungan gizi yang terkandung pada ketan hitam per 100 gram bahan
berdasarkan DKBM (daftar komposisi bahan makanan) adalah:
berdasarkan DKBM (daftar komposisi bahan makanan) adalah:
·
Kalori : 352
Kalori
·
Protein : 5,7 gr
·
Lemak : 0,7 gr
·
Karbohidrat : 79,4 gr
o
Kalsium : 12 mg
o
Fosfor : 148 mg
o
Ferrum : 0,8 mg
o
Vitamin A : 0 SI
o
Vitamin B1 :
0,16 mg
o
Vitamin C : 0 mg
o
Air : 12
gr
BAB II
METODELOGI
2.1 Alat dan Bahan
Ø Alat
No.
|
Nama Alat
|
Jumlah
|
1.
|
Tabung Reaksi
|
3
|
2.
|
Penangas Air
|
1
|
3.
|
Spatula
|
1
|
4.
|
Pipet tetes
|
1
|
5.
|
Rak T.Reaksi
|
1
|
6.
|
Tissu
|
1
|
Ø Bahan
a)
Tepung Ketan Hitam
b)
Larutan H2SO4
c)
Larutan Benedict
d)
Larutan Molish
e)
Larutan Seliwanof
f)
Aquades
2.2 Cara Kerja
I.
Membuat Sampel
a)
Melarutkan tepung ketan hitam menggunakan
aqudes yang mendidih di tabung reaksi.
b)
Kemudian di aduk menggunakan spatula hingga
tercampur.
II.
Membuat Reagen
Ø α – Naftol 15 %
(Reagen Molisch)
a) Melarutkan larutan α – Naftol 15 gr
dengan alkhohol atau kloroform 100 ml di labu ukur menggunakan spatula.
b) Mengkocok dengan kemiringan ± 40˚,
kemudian mendiamkan ± 3 menit.
c) Menyaring larutan menggunakan alat saring
dan ditempatkan di gelas ukur.
Ø Reagen Benedict
a)
Melarutkan larutan Na - Sitrat 86,5 gr dan Na2CO3
50 gr dengan aquades 400 ml menggunakan panci dan dibantu proses pemanasan
b) Menyaring larutan menggunakan alat saring
dan ditempatkan di gelas ukur.
c) Kemudian mengencerkan menggunakan aquades
hingga volum larutan menjadi 425 ml
d)
Dalam tempat yang berbeda, melarutkan larutan CuSO4.5H2O
8,65 gr dengan aquades 50 ml menggunakan menggunakan gelas ukur.
e) Mengaduk larutan hingga larut menngunakan
spatula.
f) Menuangkan ke dua larutan ke dalam gelas
ukur sambil diaduk konstan menggunakan spatula.
Ø Reagen Seliwanof
Melarutkan larutan resorcinol 0,15 gr dan
H2SO4 34 ml dengan aquades 68 ml di gelas ukur
menggunakan spatula.
III.
Analisis
Ø Tes Molisch
a) Memasukkan 5 tetes sampel ke dalam tabung
reaksi
b) Menambahkan 3 tetes larutan molisch
c) Menambahkan 3 ml H2SO4
secara perlahan – lahan melalui dinding tabung
d) Mengamati perubahan yang terjadi selama
analisis.
Ø Tes Benedict
a) Memasukkan 2 tetes sampel ke dalam tabung
reaksi
b) Menambahkan 3 tetes larutan benedict
c) Mengocok dalam penangas air selama 2
menit
d) Mengamati perubahan yang terjadi selama
analisis.
Ø Tes Seliwanof
a) Mengambil 5 ml reagen dan memasukkannya
ke dalam tabung reaksi
b) Menambahkan ke dalam tabung reaksi 3 tetes
larutan sampel.
c) Memanaskan campuran tersebut ke dalam
penangas air
d) Mengamati perubahan yang terjadi selama
penyimpanan.
2.3
Metode Analisis
Menggunakan
metode analisis kualitatif karbohidrat, uji (Molish, Benedict, Seliwanof)
BAB III
HASIL PENGAMATAN
Hasil pengamatan kandungan karbohidrat
pada bahan makanan tepung ketan hitam
No.
|
Metode Analisis
|
Tahap
|
Analisis
|
Lama
|
|
|
Analisis I
|
Analisis II
|
Perubahan
|
1.
|
Uji Molisch
|
+
|
+
|
2 Detik
|
2.
|
Uji Benedict
|
-
|
-
|
3 Menit
|
3.
|
Uji Seliwanof
|
+
|
+
|
2 Detik
|
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada praktikum ini bertujuan untuk
mengetahui dan memahami kandungan senyawa karbohidrat yang terdapat dalam bahan
pangan yaitu tepung ketan hitam. Analisis ini menggunakan prinsip analisis
kualitatif karbohidrat, dengan tiga metode yaitu uji molisch, uji benedict, dan
uji seliwanof. Di mana dalam tiga metode tersebut mempunyai keberbedaan dalam
memberikan reaksi.
Uji molisch, uji ini memberikan reaksi
positif terhadap semua senyawa karbohidrat, baik yang bebas maupun yang
terikat. Asal senyawa tersebut dapat membentuk furfural dengan adanya H2SO4,
hal ini menyebabkan lingkaran – lingkaran berwarna ungu yang terjadi di
permukaan analisis tabung reaksi. Diperkirakan perubahan tersebut merupakan
hasil kondensasi dari furfural dengan α-naftol, dimana asam – asam keton
aldonat. Bila yang terjadi menimbulkan reaksi lingkaran – lingkaran berwarna
hijau, itu merupakan akibat pengaruh H2SO4 terhadap
α-naftol yaitu terbentuknya 2-keton aldonic acid.
Selanjutnya uji benedict, uji ini
memberikan reaksi adanya gugus pereduksi dalam karbohidrat, dengan ion Cu++
pereaksi akan tereduksi menjadi ion Cu+ atau Cu, ditandai dengan
terbentuknya endapan merah atau warna larutan akan berubah menjadi warna karat.
Dan yang terakhir uji seliwanof, di mana uji ini memberikan reaksi adanya
ketose, apabila suatu larutan ketose dipanaskan dengan larutan HCl akan
membentuk senyawa levulinic asam dan hidroksimetil furfural. Senyawa ini akan
bereaksi dengan resorsinol membentuk senyawa kompleks yang berwarna merah.
Dari data hasil analisis, semua metode
atau uji yang digunakan menunjukkan positif mengandung senyawa karbohidrat
kecuali uji benedict, diketahui bahwa bahan pangan tepung ketan hitam itu
mengandung karbohidrat, dan seharusnya menimbulkan reaksi positif seperti hal
lainnya, diperkirakan disebabkan oleh human eror larutan benedict yang lemah terdiri
dari CuSO4.5H2O 8,65 gr yang artinya tidak bisa mereduksi
pereaksi dengan baik.
BAB V
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil
analisis bahan pangan tepung ketan hitam positif mengandung senyawa
karbohidrat, namun lemah akan gugus pereduksi karbohidrat. Hal ini yang
disebabkan human eror dalam analisis.